Peraturan dan hukum terkait judi bola di Indonesia adalah topik yang selalu menarik untuk dibahas. Dengan popularitas olahraga sepak bola yang terus meningkat, banyak orang tertarik untuk memasang taruhan pada pertandingan tersebut. Namun, aturan yang berlaku di Indonesia melarang praktik perjudian, termasuk judi bola.

Menurut UU No. 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian, perjudian dilarang di Indonesia dan pelanggaran terhadap aturan tersebut dapat dikenai sanksi pidana. Hal ini juga diperkuat dengan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Larangan Perjudian yang memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai jenis-jenis perjudian yang dilarang di Indonesia, termasuk judi bola.

Meskipun demikian, praktik judi bola masih sering terjadi di Indonesia, baik secara offline maupun online. Hal ini menimbulkan permasalahan hukum dan sosial yang kompleks. Menurut pakar hukum pidana, Prof. Dr. Bambang Poernomo, “Perjudian dapat merusak moral dan menciptakan ketidakadilan dalam masyarakat. Oleh karena itu, penegakan hukum terhadap praktik judi bola harus dilakukan secara tegas.”

Selain itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen. Pol. Drs. Boy Rafli Amar, juga menegaskan bahwa praktik perjudian dapat menjadi sumber pendanaan bagi kelompok teroris. Oleh karena itu, penegakan hukum terhadap judi bola juga merupakan bagian dari upaya pencegahan terorisme di Indonesia.

Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah dan aparat penegak hukum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya perjudian serta meningkatkan pengawasan terhadap praktik judi bola. Dengan demikian, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terbebas dari praktik perjudian yang merugikan.